February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick
Rating : T
Previous Info : Holaho ~
Previous tale : February 30th, Remember? Forget? ~Prologue~
Next tale: February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy
_____________________________________________________
Lucia membuka matanya, dia melihat cahaya yang sangat menyilaukan. "Ahh..."
"Kau sudah bangun?", seorang kakek tua ada di sebelah ruangan. Tampaknya dia sedang membuatkan dua cangkir minuman hangat untuk Lucia dan dirinya.
Lucia melihat sekelilingnya, tempat itu bukan apartemennya maupun asrama sekolahnya dan di luar bersalju, Arcoiris kan negara tropis. "Dimana ini dan tanggal berapa sekarang?"
"Kau ada di rumahku, anak muda. Kemarin aku menemukanmu terjatuh di antara salju. Apa yang kau lakukan?", kakek itu menghidangkan secangkir coklat panas untuk Lucia.
Ya, kemarin Lucia dipindahkan dari Arcoiris menuju tempat antah-berantah. Tempat tersebut sangat dingin dan bersalju. Pakaian Lucia hanya sehelai piyama tipis dan sandal rumah.
Tetapi kata yang keluar dari mulut Lucia adalah, "Wow, mirip Snow Country". Snow Country, lagi-lagi dia membicarakan anime/manga bersejarah. Kemudian yaa... Dia pingsan kedinginan. Beruntung seorang kakek yang baik hati menolongnya, jika tidak mungkin sekarang Lucia telah menjadi monumen es.
Dengan memorinya yang minim, Lucia hanya dapat mengingat dia tiba di tempat yang mirip Snow Country tanpa mengingat dirinya yang hampir mati membeku, contoh orang bodoh. Ketika disodorkan coklat panas, Lucia menolak, "Aku tidak suka makanan dan minuman manis. Maaf"
Kakek itu terlalu baik untuk marah, dia hanya senyam-senyum. "Aku biasa dipanggil Fenere. Siapa namamu anak muda?"
Lucia sedikit merasa bersalah menolak, "Lucia .." Sebenarnya dia tidak berniat memperkenalkan diri. "Jadi, sekarang tanggal 1 Maret atau 2 Maret?"
"Lucia.. Lucia.. Sudah kubilang kemarin malam aku menemukanmu. Tentu saja hari ini tanggal 30 Febuari", Fenere tertawa. Fenere menganggap Lucia anak yang sangat menarik.
30 Febuari? Perkataan itu membuat Lucia menatapi diari atau novel.. yang dia pegang. "Buku ini... nyata?", Lucia tiba-tiba merasakan dirinya memaksanya untuk kembali ke Arcoiris.
"Lucia, kau ingin minum apa? Ingin teh?" , Fenere membongkar lemarinya.
Lucia tidak menjawab. Setelah hening beberapa menit Lucia tersadar, "Maaf, apakah anda tahu dimana aku dapat mencari informasi?"
Fenere terlihat bingung dengan perubahan sikap Lucia yang tiba-tiba, "Tentu saja di perpustakaan, ada masalah?"
Lucia bergegas berjalan, dia hendak pergi ke perpustakaan yang letaknya tidak ia ketahui. Contoh orang yang bodoh lagi.
Kaget dengan Lucia yang tiba-tiba beranjak pergi, Fenere menggenggam tangan kanan Lucia untuk menghentikannya. "Gelang itu, kau peroleh dari mana?"
Tangan Lucia dilepaskan oleh Fenere, "Ketemu di rak bukuku, entahlah mengapa bisa ada di situ?". Lucia menatapi dan menemukan bahwa Fenere memiliki gelang yang sama.
Tampaknya Fenere mengamati gelang itu dengan seksama, "Logo itu! Logo kerajaan Claw yang hanya dapat dibuat oleh satu orang!"
Teriakan Fenere yang serak-serak sangat mengejutkan Lucia.
"Gelang itu pasti yang asli! Lucia, bisa tolong kau serahkan gelang itu padaku?", tanya Fenere, dia kelihatan sangat antusias.
Dilihatnya gelang itu beberapa kali, "Aku memang ingin berterimakasih padamu.. Tapi gelang ini tidak bisa lepas" Lucia mencoba melepaskannya.
"Kalau begitu..", nada suara Fenere terdengar mengerikan. "Biar aku lepaskan", Fenere mengeluarkan sebilah pisau kecil dari jubahnya.
Secara reflek Lucia mundur, "Hei! Tangan adalah nyawa seorang penulis!"
"Padahal aku tidak ingin menggunakan kekerasan. Wind Warfeil", ruangan tersebut langsung tertiup angin.
Lucia mempertahankan dirinya, "Wafer angin atau warfeil angin? Ahh, wafer nggak mungkin menyebabkan hal beginian"
Fenere mengarahkan tangannya ke arah Lucia, seketika angin berhembus. Angin yang berhembus langsung menimbulkan luka di beberapa bagian tubuh Lucia.
Lucia tidak bisa melawan kekuatan ini. Dia terjatuh di lantai, tersungkur tanpa daya.
Didekatinya Lucia, "Waktunya penyerahan gelang"
Lucia memutar tubuhnya, "Ughh.. Memang..nya apa guna.. gelang itu?.."
Fenere telah menyiapkan pisaunya, "Benda itu dapat mengeluarkan kekuatan, miliku hanya imitasi dari boss"
Lucia hanya dapat menatapi perbuatan Fenere. Berdasarkan buku harian itu, sang pemilik memiliki aqua warfeil dan wind warfeil. Sang pemilik menyebut warfeil dengan sebutan 'trick'. "Apa aku... uhh juga memiliki warfeil?.."
Fenere tersenyum, "Semua manusia punya".
"Aqua warfeil sepertinya keren..", Lucia tersenyum. Tak ada salahnya mencoba kan?
Ajaib! Fenere jatuh pingsan seketika.
Lucia berdiri, "Ahh, obat bius yang kumasukan ke minumannya tadi bereaksi. Tepat juga.."
Diambilnya mantel dan sepatu boot Fenere. Dia bersiap untuk meninggalkannya dan agar hal yang sama tidak terulang, gelang tersebut ia tutup dengan handband dari Lucas. Sekarang Lucia siap pergi dengan diari itu...
Continue next time..
0 comments:
Post a Comment