Sunday, June 14, 2009

February 30, Remember or Forget ~Δεύτερο πρόβλημα~ Prodigy

Title :
February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy

Rating : T


Previous tale : February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick
Next tale: February 30th, Remember? Forget? ~Third Problem~ Atlantis


_____________________________________________________

Letak perpustakaan ternyata di tengah-tengah, tepat di tengah-tengah kota. Bangunan itu sangat besar dan megah, bangunan yang enak dipandang. Lingkungan sekitarnya pun ditutupi salju, menciptakan kesan lebih indah.

Semua orang diizinkan masuk pukul 10.00 sampai 21.00 waktu setempat. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Lucia untuk mengumpulkan informasi, informasi mengenai sejarah dunia tersebut.

"Selamat datang di perpustakaan terlengkap sedunia, perpustakaan Blancroix. Ada yang dapat saya bantu?", seorang wanita berumur 30an menyapa Lucia.

Lucia membalikan tubuhnya, "Ini pertama kalinya saya ke sini. Bagian sejarah dimana ya?"

Wanita itu tersenyum, "Dari sini lurus saja, jika sudah ke ujung, belok ke kiri. Di sanalah tempatnya"

Lucia bergegas pergi dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada wanita itu. Lucia mengikuti petunjuk wanita itu dan tiba di depan rak buku-buku sejarah. Lucia langsung mengambil salah satu buku yang sangat tebal dan duduk di tempat yang disediakan untuk membacanya.

Beberapa jam kemudian, seseorang laki-laki menyapa Lucia, "Hei kau yang di sana, tumben banget ada orang mau baca buku sejarah"

Orang itu dicuekin sama Lucia.

"Hei, aku memanggilmu!!", orang itu teriak. Tapi malah diceramahin sama petugas perpustakaan. Dia kesal lalu menghampiri Lucia, "Hei dengarkan kalau orang bicara!"

Akhirnya Lucia menatap orang itu, seorang laki-laki berambut coklat kemerah-merahan pendek, bermata abu-abu, dia menatap sebentar dan kembali membaca seolah-olah orang itu tidak butuh diperhatikan. "Kau mirip sesorang.."

Orang itu kaget. "Ohh, Ternyata aku, Lucas Storm ini memang terkenal.. Aku mirip Riley kan? Pangeran kerajaan... Oi! Dengarkan orang ngomong!", dia narsis tapi kena omel lagi.

"Lucas? Orang yang memberi hadiah padaku? [Tumben inget] Tapi mereka sedikit berbeda.. Mata orang ini berwarna abu-abu sedangkan si bodoh itu merah tua. Nama belakang mereka juga berbeda.. All hail Brittania dan yang ini setrum..", Lucia berpikir dalam hati. Tetap budek.. "Pokoknya yang kuingat orang itu bodoh", kata Lucia kepada Lucas tanpa perasaan.

"Bodoh??", kata itu terngiang-ngiang di telinga Lucas. Bodoh.. bodoh.. bodoh.. "Waaaa... Memangnya aku bodoh? Aku yang telah membaca semua buku di perpustakaan ini? Ahhh..."

Lucia langsung menatap Lucas, "Kau sudah membaca semua buku?"

Lucas mengangguk, "Di sini buku sejarah tentang legenda Priest dan Knight. Di sebelah sana tentang warfeil. Di sana lagi peta dunia. Di sana lagi perang-perang. Di sana lagi budaya negara-negara"

"Kau tahu satu cerita mengenai dunia ini, seperti perpindahan tempat?", tanya Lucia antusias.

"Perpindahan tempat? Hmm... Perpindahan sebuah pulau akibat legenda Priest dan Knight palingan", Lucas berpikir dalam.

"Legenda Priest dan Knight? Apa ya?", Lucia tak tahu ceritanya.

"Dasar, begitu saja tidak tahu.. Hahaha... Lebih payah dari anak TK. Beruntunglah aku yang telah menyerap seluruh pengetahuan di perpustakaan ini", Lucas kembali narsis.

"Kalau begitu, sini kuambil otakmu", Lucia menampakan wajah teror.

Lucas tak berkutik, siapa juga suruh dia mencari masalah dengan Lucia. "Baiklah, kuceritakan saja... "

Dahulu, ada 2 orang pemilik warfeil istimewa, sang knight dan sang priest. Warfeil tersebut dulunya hanya 1, tetapi karena kekuatannya yang sangat kuat, dibagi menjadi dua bagian. Sampai saat itu, warfeil tersebut diturunkan kepada keturunan pemilik yang berikutnya. Sang knight berkhianat dengan maksud untuk memperoleh warfeil milik sang priest agar dia dan keturunannya memperoleh kuasa. Namun sang knight tidak dapat berkutik di lingkungan kerajaan karena warfeil yang melindungi kerajaan. Sang knight mencuri pusaka kerajaan dan pergi ke sebuah pulau yang jauh untuk memancing sang priest keluar. Sebagai persiapan melawan sang knight, sang priest menjelajahi dunia untuk menambah pengalaman. Tibalah saatnya sang priest berhadapan dengan sang knight. Sang priest berhasil mengalahkan sebagian dari sang knight karena sang knight membelah dirinya menjadi 2 bagian. Sang priest mengorbankan dirinya terisolasi selamanya agar sang knight yang masih hidup tak dapat berkutik. Selesai.

Lucia menampakan tampang tidak puas, "Aku ingin mendengarkan kisah yang hebat bukan dongeng"

"Itu bukan dongeng!! Itu kan hebat!!", Lucas kesel tidak dihargai.

"Ngomong-ngomong, warfeil apaan?", Lucia mengganti topik pembicaraan.

"Kau bertanya pada orang yang tepat!", Lucas kembali sombong.

Warfeil adalah kekuatan yang dimiliki setiap manusia. Kekuatan yang tercipta dari keinginan, sikap, dan hati seseorang. Keinginan adalah alasan, sikap adalah elemen, dan hati adalah aliran. Elemen ada 5 yaitu flame-api, petir-light petarung tangguh. Angin-wind, tanah-ground pengecoh handal. Terakhir air-aqua penyembuh

Akhirnya Lucia mengerti, untuk mengaktifkan warfeil dia butuh alasan yang kuat.

"Oh ya, kau nggak tahu soal warfeil, aneh.. Kau lupa ingatan atau gimana?", Lucas bingung. Warfeil harusnya menjadi pengetahuan yang diketahui semua orang tanpa terkecuali.

"Aku datang dari dunia lain, negara Arcoiris", cerita Lucia pada Lucas.

"Ceritakan mengenai duniamu itu, ... Namamu siapa?", Lucas duduk di kursi.

Lucia agak tidak mau memperkenalkan diri. Tapi apa boleh buat, mungkin orang ini dapat membantunya, "Lucia Cerevisiae"

Tiba-tiba seorang wanita menghampiri Lucia, "Maaf tuan, sudah pukul 9 malam. Selain petugas dilarang tinggal hingga lebih dari jam tersebut"

Lucas mendorong wanita itu, "Jangan mengganggu, di tamuku"

Wanita itu pergi meninggalkan mereka, sepertinya Lucas juga salah satu petugas. Walaupun begitu, Lucia tetap tidak ingin merepotkan dia beranjak pergi dari sana.

"Hei Lucia, tunggu. Mau kemana kau?", Lucas memegang tangan Lucia dan merasakan gelang milik Lucia. Tanpa persetujuan Lucia dia menarik handband itu dan melihat gelang itu. "Gelang.. Simbol Claw?"

Putus harapan Lucia, kejadian itu pasti terulang kembali.

"Lucia.. Aku akan membantumu kembali ke Arcoiris! Gelang itu menambah kuat keinginanku!", Lucas berapi-api.

Lucia bingung, "Hah?"

"Waktuku tidak lama lagi. Aku mengidap penyakit mematikan. Jadi, kalau bisa aku ingin mendapatkan pengetahuan lebih banyak lagi..", Lucas melihat keluar jendela dan menghapus embunnya.

Lucia terdiam.. "Lakukan sesukamu"

Mata Lucas berbinar-binar.. "Ahhh, Lucia~", dia hendak memeluk Lucia.

Reflek, Lucia menghindar dan Lucas membentur rak buku hingga 5 rak jatuh..

"Gawat..", Lucas panik.




Continue next time

0 comments: