Monday, June 22, 2009

February 30, Remember Forget ~Τρίτο πρόβλημα~ Atlantis

Title :
February 30th, Remember? Forget? ~Third Problem~ Atlantis

Rating : T


Previous tale : February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy
Next tale: February 30th, Remember? Forget? ~Fourth Problem~ Jobless



_____________________________________________________

Pagi kedua Lucia di dunia itu, dia tidak tidur semalaman. Pertama-tama yang dia lihat adalah Lucas. Cowok itu mondar-mandir dan protes-protes ke petugas perpustakaan yang lain. Lucas menyatakan dia akan pergi tetapi tidak diijinkan apalagi dengan orang yang baru dikenalnya kemarin.


Perdebatan alot itu akhirnya terselesaikan ketika Lucas mengepak barang-barangnya dan kabur membawa Lucia. Lucia ditarik-tarik, sebenarnya dia kesal tetapi membiarkannya. Lucas berhenti di depan sebuah pelabuhan dengan sebuah kapal pesiar yang sangat mewah.


“Di buku ditulis kan, si pemilik buku itu pergi ke Atlantis pertama kali?”, Lucas telah masuk ke dalam rombongan orang-orang kaya.


Lucia mengangguk. Sekarang Lucia tahu alasan mengapa Lucas memberinya baju yang terlihat mahal. “Mengapa kita nggak naik yang lebih murah saja?”, Lucia menatap Lucas dengan tatapan sinis.


“Kalau mau ke Atlantis kita harus naik ini. Kapal-kapal lain tidak memiliki izin untuk mendarat di sana”, Lucas mulai menuntun Lucia untuk memasuki kapal tersebut.


Menurut pemikiran Lucia, sepertinya Atlantis itu kota yang sangat mewah sampai hanya beberapa kapal saja yang diperbolehkan mendarat di sana.


Mereka memasuki daerah kapal dan kapal mulai melaut. Lucia sih tidak masalah karena dia tidak pernah mabuk kendaraan, tetapi Lucas..


Sepertinya dia sekarat. Mereka mengitari kapal itu beberapa kali melihat pemandangan laut yang indah. Tak terasa cuaca telah menghangat, dapat diperkirakan mereka telah cukup jauh dari kota Lucas.


“Ahh, bosan…”, Lucas memgang pinggiran kapal laut tersebut. “Kau mau makan, Lucia? Aku lapar. Perutku sudah ngamuk nih..”, Lucas memegangi perutnya.


Lucia hanya mendengarkan ocehan Lucas tanpa menanggapinya.


Tanpa persetujuan Lucia, Lucas menariknya ke dalam sebuah restoran yang sangat megah. Aroma masakannya tercium sangat high-class! Di sana, Lucas memesan banyak makanan yang terbilang mahal-mahal. Makanan yang Lucas pesan harganya antara 40.000 sampai 100.000 Losse untuk satu porsi, Losse adalah mata uang seluruh dunia kata Lucas.


Entah bagaimana caranya, Lucas dapat menghabiskan semua makanan itu perlahan-lahan. Lucia hanya memesan secangkir kopi. Dapat dibayangkan perbandingan pesanan kedua orang itu.


Tiba-tiba kapal tersebut bergoyang, semua penumpang panik dan berhamburan keluar termasuk Lucia dan Lucas. Namun Lucas mengambil jalan yang berbeda dengan penumpang lain. Hal yang terpintas di pikiran Lucia adalah Lucas bodoh.


Lucas meloncat keluar dari kapal secara tiba-tiba, “Lucia, ayo turun! Loncatnya seru!”. Lucas senyum-senyum kegirangan.


Lucia pergi, “Mendingan aku menggunakan tangga”


Lucas panik, “Jangan! Nanti kau ditangkap pemeriksa tiket!”


Lucia berbalik dan menunjukan wajah seolah menanyakan kenapa.


“Kita kan naik nggak bayar tiket, makanannya aja nggak”, kata Lucas dengan tampang innocent-nya. Seketika Lucia langsung meloncat keluar kapal.


Hasil dari perbuatan Lucas yang sangat berbahaya itu, ia dihajar Lucia habis-habisan. “Kalau nggak sanggup bayar makanan nggak perlu makan kalau begitu. Hanya menumpang kapal nggak apa-apa”, Lucia sewot.


“Habisnya.. Sebelum kita masuk ke restoran itu ada pemeriksa tiket. Jadinya jalan pintasnya hanya ke restoran”, Lucas alasan kayak anak kecil.


Lucia masih kesal, “Kalau begitu nggak usah pesan banyak-banyak”

“Habisnya.. Kalau kita keluar ada pemeriksa tiket.. Jadi harus tetap ada di dalam ruangan..”, Lucas alasan lagi.


Kali ini Lucia tidak bisa membalas.. “Dasar kau… Memang berbicara dengan orang bodoh susah..”


Lucas sudah pasrah dikatain apa oleh Lucia.


“Jadi, pulau ini Atlantis? Mana kotanya?”, di sekitar tempat itu hanya ada pepohonan.


Lucas mendorong Lucia maju ke depan.


“Apa yang kau mau?”, Lucia ngomel. “Lepaskan a..ku”, Lucia jatuh ke sebuah lubang besar.


“Itu jalan masuk ke Atlantis”, Lucas senyum-senyum di atas dan menyusul Lucia.


“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”. Lucia Cerevisiae, seorang cowok yang tanpa ekspresi dan dapat dibilang tak berperasaan, tidak takut apa pun. Tetapi sangat phobia jatuh dari ketinggian. Sekarang cowok itu sedang melewati sebuah terowongan bawah tanah yang tingginya mencapai 500 m dan teriak...


Setibanya di akhir terowongan, jantung Lucia berdegup kencang. Dia sedang berusaha mengatur nafasnya.


Setelah ia berhasil melakukannya, dia memandang sebuah pemandangan yang tidak biasa. Dia tiba di sebuah kota di bawah laut. Pemandangan sekitar sangat indah. Matahari tetap masuk ke kota itu karena air yang sangat jernih. Hewan-hewan laut berenang-renang dengan bebasnya di atas kota tersebut. Mungkin inlah sebabnya tidak banyak kapal yang diijinkan berlabuh di tempat ini, untuk menjaga keseimbangan alam.


Saat Lucia hendak menapak keluar melihat sekeliling. Lucas menimpanya, “Aihh, pertama kalinya ke Atlantis nih!!”




Continue next time

Wednesday, June 17, 2009

Ciel Ventriloquist

Previous Tale : February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy

Hahaha, Nonsense pertama!
Label baru~
hahaha, post ini cuma untuk memperingati diapprovenya chara Ulqui di CG Forum~
Senangnya... =D

Sunday, June 14, 2009

February 30, Remember or Forget ~Δεύτερο πρόβλημα~ Prodigy

Title :
February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy

Rating : T


Previous tale : February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick
Next tale: February 30th, Remember? Forget? ~Third Problem~ Atlantis


_____________________________________________________

Letak perpustakaan ternyata di tengah-tengah, tepat di tengah-tengah kota. Bangunan itu sangat besar dan megah, bangunan yang enak dipandang. Lingkungan sekitarnya pun ditutupi salju, menciptakan kesan lebih indah.

Semua orang diizinkan masuk pukul 10.00 sampai 21.00 waktu setempat. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Lucia untuk mengumpulkan informasi, informasi mengenai sejarah dunia tersebut.

"Selamat datang di perpustakaan terlengkap sedunia, perpustakaan Blancroix. Ada yang dapat saya bantu?", seorang wanita berumur 30an menyapa Lucia.

Lucia membalikan tubuhnya, "Ini pertama kalinya saya ke sini. Bagian sejarah dimana ya?"

Wanita itu tersenyum, "Dari sini lurus saja, jika sudah ke ujung, belok ke kiri. Di sanalah tempatnya"

Lucia bergegas pergi dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada wanita itu. Lucia mengikuti petunjuk wanita itu dan tiba di depan rak buku-buku sejarah. Lucia langsung mengambil salah satu buku yang sangat tebal dan duduk di tempat yang disediakan untuk membacanya.

Beberapa jam kemudian, seseorang laki-laki menyapa Lucia, "Hei kau yang di sana, tumben banget ada orang mau baca buku sejarah"

Orang itu dicuekin sama Lucia.

"Hei, aku memanggilmu!!", orang itu teriak. Tapi malah diceramahin sama petugas perpustakaan. Dia kesal lalu menghampiri Lucia, "Hei dengarkan kalau orang bicara!"

Akhirnya Lucia menatap orang itu, seorang laki-laki berambut coklat kemerah-merahan pendek, bermata abu-abu, dia menatap sebentar dan kembali membaca seolah-olah orang itu tidak butuh diperhatikan. "Kau mirip sesorang.."

Orang itu kaget. "Ohh, Ternyata aku, Lucas Storm ini memang terkenal.. Aku mirip Riley kan? Pangeran kerajaan... Oi! Dengarkan orang ngomong!", dia narsis tapi kena omel lagi.

"Lucas? Orang yang memberi hadiah padaku? [Tumben inget] Tapi mereka sedikit berbeda.. Mata orang ini berwarna abu-abu sedangkan si bodoh itu merah tua. Nama belakang mereka juga berbeda.. All hail Brittania dan yang ini setrum..", Lucia berpikir dalam hati. Tetap budek.. "Pokoknya yang kuingat orang itu bodoh", kata Lucia kepada Lucas tanpa perasaan.

"Bodoh??", kata itu terngiang-ngiang di telinga Lucas. Bodoh.. bodoh.. bodoh.. "Waaaa... Memangnya aku bodoh? Aku yang telah membaca semua buku di perpustakaan ini? Ahhh..."

Lucia langsung menatap Lucas, "Kau sudah membaca semua buku?"

Lucas mengangguk, "Di sini buku sejarah tentang legenda Priest dan Knight. Di sebelah sana tentang warfeil. Di sana lagi peta dunia. Di sana lagi perang-perang. Di sana lagi budaya negara-negara"

"Kau tahu satu cerita mengenai dunia ini, seperti perpindahan tempat?", tanya Lucia antusias.

"Perpindahan tempat? Hmm... Perpindahan sebuah pulau akibat legenda Priest dan Knight palingan", Lucas berpikir dalam.

"Legenda Priest dan Knight? Apa ya?", Lucia tak tahu ceritanya.

"Dasar, begitu saja tidak tahu.. Hahaha... Lebih payah dari anak TK. Beruntunglah aku yang telah menyerap seluruh pengetahuan di perpustakaan ini", Lucas kembali narsis.

"Kalau begitu, sini kuambil otakmu", Lucia menampakan wajah teror.

Lucas tak berkutik, siapa juga suruh dia mencari masalah dengan Lucia. "Baiklah, kuceritakan saja... "

Dahulu, ada 2 orang pemilik warfeil istimewa, sang knight dan sang priest. Warfeil tersebut dulunya hanya 1, tetapi karena kekuatannya yang sangat kuat, dibagi menjadi dua bagian. Sampai saat itu, warfeil tersebut diturunkan kepada keturunan pemilik yang berikutnya. Sang knight berkhianat dengan maksud untuk memperoleh warfeil milik sang priest agar dia dan keturunannya memperoleh kuasa. Namun sang knight tidak dapat berkutik di lingkungan kerajaan karena warfeil yang melindungi kerajaan. Sang knight mencuri pusaka kerajaan dan pergi ke sebuah pulau yang jauh untuk memancing sang priest keluar. Sebagai persiapan melawan sang knight, sang priest menjelajahi dunia untuk menambah pengalaman. Tibalah saatnya sang priest berhadapan dengan sang knight. Sang priest berhasil mengalahkan sebagian dari sang knight karena sang knight membelah dirinya menjadi 2 bagian. Sang priest mengorbankan dirinya terisolasi selamanya agar sang knight yang masih hidup tak dapat berkutik. Selesai.

Lucia menampakan tampang tidak puas, "Aku ingin mendengarkan kisah yang hebat bukan dongeng"

"Itu bukan dongeng!! Itu kan hebat!!", Lucas kesel tidak dihargai.

"Ngomong-ngomong, warfeil apaan?", Lucia mengganti topik pembicaraan.

"Kau bertanya pada orang yang tepat!", Lucas kembali sombong.

Warfeil adalah kekuatan yang dimiliki setiap manusia. Kekuatan yang tercipta dari keinginan, sikap, dan hati seseorang. Keinginan adalah alasan, sikap adalah elemen, dan hati adalah aliran. Elemen ada 5 yaitu flame-api, petir-light petarung tangguh. Angin-wind, tanah-ground pengecoh handal. Terakhir air-aqua penyembuh

Akhirnya Lucia mengerti, untuk mengaktifkan warfeil dia butuh alasan yang kuat.

"Oh ya, kau nggak tahu soal warfeil, aneh.. Kau lupa ingatan atau gimana?", Lucas bingung. Warfeil harusnya menjadi pengetahuan yang diketahui semua orang tanpa terkecuali.

"Aku datang dari dunia lain, negara Arcoiris", cerita Lucia pada Lucas.

"Ceritakan mengenai duniamu itu, ... Namamu siapa?", Lucas duduk di kursi.

Lucia agak tidak mau memperkenalkan diri. Tapi apa boleh buat, mungkin orang ini dapat membantunya, "Lucia Cerevisiae"

Tiba-tiba seorang wanita menghampiri Lucia, "Maaf tuan, sudah pukul 9 malam. Selain petugas dilarang tinggal hingga lebih dari jam tersebut"

Lucas mendorong wanita itu, "Jangan mengganggu, di tamuku"

Wanita itu pergi meninggalkan mereka, sepertinya Lucas juga salah satu petugas. Walaupun begitu, Lucia tetap tidak ingin merepotkan dia beranjak pergi dari sana.

"Hei Lucia, tunggu. Mau kemana kau?", Lucas memegang tangan Lucia dan merasakan gelang milik Lucia. Tanpa persetujuan Lucia dia menarik handband itu dan melihat gelang itu. "Gelang.. Simbol Claw?"

Putus harapan Lucia, kejadian itu pasti terulang kembali.

"Lucia.. Aku akan membantumu kembali ke Arcoiris! Gelang itu menambah kuat keinginanku!", Lucas berapi-api.

Lucia bingung, "Hah?"

"Waktuku tidak lama lagi. Aku mengidap penyakit mematikan. Jadi, kalau bisa aku ingin mendapatkan pengetahuan lebih banyak lagi..", Lucas melihat keluar jendela dan menghapus embunnya.

Lucia terdiam.. "Lakukan sesukamu"

Mata Lucas berbinar-binar.. "Ahhh, Lucia~", dia hendak memeluk Lucia.

Reflek, Lucia menghindar dan Lucas membentur rak buku hingga 5 rak jatuh..

"Gawat..", Lucas panik.




Continue next time

Friday, June 12, 2009

Teru Teru Bozu

Tales:
February 30th, Remember? Forget? ~Prologue~
February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick

_____________________________________________________

Pertama kali Ulqui memuat hasil karya Ulqui.
Yap, kemaren baru buat teru teru bozu.
Boneka penangkal hujan asal Jepang.
Tadi siang menyelesaikannya, bikin matanya sedikit susah haha..
Hasilnya juga parah XD

Barang-barang yang dibutuhkan :
  • Kaos kutang bekas
  • Tali apapun
  • Benang jahit, jarum
  • Kain flanel, warna merah, hitam, putih dan terserah satu lagi
  • Gunting
  • Busa

Langkah-langkah pembuatannya
  1. Pertama-tama gunting kaos kutangnya jadi bentuk segi empat
  2. Di tengah-tengah kainnya, masukan busa, secukupnya. Lalu di buat membulat.
  3. Ikat bagian bawah busa, tepatnya di tengah-tengah tinggi kain.
  4. Buat matanya. Gunting bulat kain flanel yang warnanya terserah menjadi bulat, bagian yang putihnya digunting seperempat lingkaran dan letakan di bagian atas sebelah kanan flanel tadi. Letakan flanel warna hitam di tengah-tengahnya, di bawah flanel putih
  5. Buat mulutnya dan merah pipinya dengan kain flanel merah. Gunting sesuai bentuk.
  6. Jahit mata, mulut, dan merah pipinya di bagian yang tepat.
  7. Buat tali dengan benang jahit di tengah-tengah kepalanya.

Inilah hasilnya!! XD
|
|
|
V




Walaupun aneh, tetap senang..
Karya pertama XP

Dan maafkan penjelasan Ulqui yang sangat tidak jelas m(_ _)m
Gambarnya juga sangat jelek, tidak dapat memoto dengan baik dan benar m(_ _)m

Thursday, June 11, 2009

February 30th, Remember? Forget? ~Πρώτο πρόβλημα ~ Trick

Title :
February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick

Rating : T

Previous Info : Holaho ~

Previous tale : February 30th, Remember? Forget? ~Prologue~
Next tale: February 30th, Remember? Forget? ~Second Problem~ Prodigy

_____________________________________________________

Lucia membuka matanya, dia melihat cahaya yang sangat menyilaukan. "Ahh..."

"Kau sudah bangun?", seorang kakek tua ada di sebelah ruangan. Tampaknya dia sedang membuatkan dua cangkir minuman hangat untuk Lucia dan dirinya.

Lucia melihat sekelilingnya, tempat itu bukan apartemennya maupun asrama sekolahnya dan di luar bersalju, Arcoiris kan negara tropis. "Dimana ini dan tanggal berapa sekarang?"

"Kau ada di rumahku, anak muda. Kemarin aku menemukanmu terjatuh di antara salju. Apa yang kau lakukan?", kakek itu menghidangkan secangkir coklat panas untuk Lucia.

Ya, kemarin Lucia dipindahkan dari Arcoiris menuju tempat antah-berantah. Tempat tersebut sangat dingin dan bersalju. Pakaian Lucia hanya sehelai piyama tipis dan sandal rumah.

Tetapi kata yang keluar dari mulut Lucia adalah, "Wow, mirip Snow Country". Snow Country, lagi-lagi dia membicarakan anime/manga bersejarah. Kemudian yaa... Dia pingsan kedinginan. Beruntung seorang kakek yang baik hati menolongnya, jika tidak mungkin sekarang Lucia telah menjadi monumen es.

Dengan memorinya yang minim, Lucia hanya dapat mengingat dia tiba di tempat yang mirip Snow Country tanpa mengingat dirinya yang hampir mati membeku, contoh orang bodoh. Ketika disodorkan coklat panas, Lucia menolak, "Aku tidak suka makanan dan minuman manis. Maaf"

Kakek itu terlalu baik untuk marah, dia hanya senyam-senyum. "Aku biasa dipanggil Fenere. Siapa namamu anak muda?"

Lucia sedikit merasa bersalah menolak, "Lucia .." Sebenarnya dia tidak berniat memperkenalkan diri. "Jadi, sekarang tanggal 1 Maret atau 2 Maret?"

"Lucia.. Lucia.. Sudah kubilang kemarin malam aku menemukanmu. Tentu saja hari ini tanggal 30 Febuari", Fenere tertawa. Fenere menganggap Lucia anak yang sangat menarik.

30 Febuari? Perkataan itu membuat Lucia menatapi diari atau novel.. yang dia pegang. "Buku ini... nyata?", Lucia tiba-tiba merasakan dirinya memaksanya untuk kembali ke Arcoiris.

"Lucia, kau ingin minum apa? Ingin teh?" , Fenere membongkar lemarinya.

Lucia tidak menjawab. Setelah hening beberapa menit Lucia tersadar, "Maaf, apakah anda tahu dimana aku dapat mencari informasi?"

Fenere terlihat bingung dengan perubahan sikap Lucia yang tiba-tiba, "Tentu saja di perpustakaan, ada masalah?"

Lucia bergegas berjalan, dia hendak pergi ke perpustakaan yang letaknya tidak ia ketahui. Contoh orang yang bodoh lagi.

Kaget dengan Lucia yang tiba-tiba beranjak pergi, Fenere menggenggam tangan kanan Lucia untuk menghentikannya. "Gelang itu, kau peroleh dari mana?"

Tangan Lucia dilepaskan oleh Fenere, "Ketemu di rak bukuku, entahlah mengapa bisa ada di situ?". Lucia menatapi dan menemukan bahwa Fenere memiliki gelang yang sama.

Tampaknya Fenere mengamati gelang itu dengan seksama, "Logo itu! Logo kerajaan Claw yang hanya dapat dibuat oleh satu orang!"

Teriakan Fenere yang serak-serak sangat mengejutkan Lucia.

"Gelang itu pasti yang asli! Lucia, bisa tolong kau serahkan gelang itu padaku?", tanya Fenere, dia kelihatan sangat antusias.

Dilihatnya gelang itu beberapa kali, "Aku memang ingin berterimakasih padamu.. Tapi gelang ini tidak bisa lepas" Lucia mencoba melepaskannya.

"Kalau begitu..", nada suara Fenere terdengar mengerikan. "Biar aku lepaskan", Fenere mengeluarkan sebilah pisau kecil dari jubahnya.

Secara reflek Lucia mundur, "Hei! Tangan adalah nyawa seorang penulis!"

"Padahal aku tidak ingin menggunakan kekerasan. Wind Warfeil", ruangan tersebut langsung tertiup angin.

Lucia mempertahankan dirinya, "Wafer angin atau warfeil angin? Ahh, wafer nggak mungkin menyebabkan hal beginian"

Fenere mengarahkan tangannya ke arah Lucia, seketika angin berhembus. Angin yang berhembus langsung menimbulkan luka di beberapa bagian tubuh Lucia.

Lucia tidak bisa melawan kekuatan ini. Dia terjatuh di lantai, tersungkur tanpa daya.

Didekatinya Lucia, "Waktunya penyerahan gelang"

Lucia memutar tubuhnya, "Ughh.. Memang..nya apa guna.. gelang itu?.."

Fenere telah menyiapkan pisaunya, "Benda itu dapat mengeluarkan kekuatan, miliku hanya imitasi dari boss"

Lucia hanya dapat menatapi perbuatan Fenere. Berdasarkan buku harian itu, sang pemilik memiliki aqua warfeil dan wind warfeil. Sang pemilik menyebut warfeil dengan sebutan 'trick'. "Apa aku... uhh juga memiliki warfeil?.."

Fenere tersenyum, "Semua manusia punya".

"Aqua warfeil sepertinya keren..", Lucia tersenyum. Tak ada salahnya mencoba kan?

Ajaib! Fenere jatuh pingsan seketika.

Lucia berdiri, "Ahh, obat bius yang kumasukan ke minumannya tadi bereaksi. Tepat juga.."

Diambilnya mantel dan sepatu boot Fenere. Dia bersiap untuk meninggalkannya dan agar hal yang sama tidak terulang, gelang tersebut ia tutup dengan handband dari Lucas. Sekarang Lucia siap pergi dengan diari itu...



Continue next time..

Monday, June 8, 2009

Holaho ~

Previous Info : Hajimemashite..

Previous Tale: February 30th, Remember? Forget? ~Prologue~
Next Tale : February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick


Hahaha, ntah kenapa rasanya nggak bisa sehari nggak ngetik yang nggak-nggak
Pengen ngasih tahu lagi...
Sepertinya bakal sering ada update, harap dimaklumi
Ulqui adalah seorang makhluk yang tidak pernah puas dan kejam

Akhir-akhir ini sebelum tidur Ulqui selalu menulis cerita dulu satu chapter
Sehingga ada 1 chapter di sini
Namun belum Ulqui ketik karena kemalasan Ulqui
Haha...
Harap dimaklumi XDD
Nahh, silahkan menunggu hari Kamis untuk chapter berikutnya..
Memang rencananya diupdate setiap hari Minggu dan Kamis sih..
Semoga lancar selalu.. ^^

Sunday, June 7, 2009

February 30th, Remember? Forget? ~Πρόλογος ~

Title :
February 30th, Remember? Forget? ~Prologue~
Rating : T.

Previous Info : Hajimemashite..
Next Info : Holaho..

Next Tale : February 30th, Remember? Forget? ~First Problem~ Trick
_____________________________________________________


Pernahkah bertanya, "Mengapa hanya bulan Febuari yang tidak sampai tanggal 30? Tahun Kabisat pun hanya sampai 29 Febuari. Adakah yang salah? Bagaimana dengan 30 Febuari? Apa fakta yang sebenarnya ada mengenai 30 Febuari?". Satu hal ..





------------------------


Arcoiris adalah sebuah negara yang mencakup satu pulau. Ditemukan oleh Bangsa Indonesia sehingga merupakan sekutu Indonesia. Bahasa yang digunakan tentu saja Bahasa Indonesia meskipun Arcoiris kebanyakan dihuni oleh imigran dari seluruh negara di dunia. Mata uang negara ini juga Rupiah, pada zaman ini, Rupiah sudah dapat menandingi Dollar.

Hari ini adalah tanggal 29 Febuari 2080, hari dimana Lucia Cerevisiae, seorang cowok murid kelas 3 SMA berambut pirang dan bermata biru laut ini sedang melaksanakan study tour mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Arcoiris selama 2 minggu. Bagi Lucia, hal ini sangat menggembirakan. Lucia sangat menyukai sastra dan sejarah karena hal itu, disuruh membuat laporan yang tebalnya mencapai +50 lembar, hayoo.. Tentu saja tugas itu nggak ditulis manual, perkembangan teknologi sudah sangaaat jauuh.

Seseorang melemparkan sebuah kotak kecil kepada Lucia, kotak tersebut ditangkap Lucia. "Happy Birthday, ke-19 kan?", orang itu tersenyum dengan cerianya.

"Siapa lagi kau?", Lucia bertanya tanpa perasaan bersalah sedikit pun. Cowok yang satu ini sangat penyendiri sehingga tidak pernah bergaul dengan temannya.

"Kau lupa? Aku orang yang sering membelikanmu kopi, Lucas!", Lucas sangat terpukul oleh kata-kata Lucia.

Lucia berpikir sejenak, "Kulkas?" Orang yang satu ini juga luar biasa budek.

Lucas sekarang tertinju kalimat Lucia yang tanpa perasaan. "Lucas Hail!"

Lucia kembali berpikir, "Hail? All hail Britania?" Cowok yang satu ini juga maniak anime/manga bersejarah..

Kali ini Lucas bener-bener nggak bisa ngomong. Perkataan tadi serasa menendangnya!

"Anak-anak, kita telah tiba di sekolah. Jangan sampai ada barang-barang yang tertinggal", guru mereka memecah keheningan.

Lucia yang telah membuat Lucas berdiri membeku sepanjang perjalanan ini, jalan pulang dengan tenangnya, tak ada perasaan bersalah yang terbersit sedikit pun.

Setibanya di apartemennya, debu berterbangan dengan riangnya. Lucia sangat benci debu padahal dia suka apartemennya berantakan. Jadi, apartemennya yang telah ia tinggalakan selama 2 minggu itu ia bersihkan. Lucia memang malas namun jika dia melakuka sesuatu, hal itu akan dikerjakannya dengan tekun.

Tak terasa matahari sudah mengucapkan selamat tinggal setelah Lucia selesai. Dia menyelesaikan kerjaannya itu 30 menitan sebelum pergantian hari. Lama juga.. Dia melihat hadiah yang didapat dari Lucas. Hari ini adalah hari ulang tahun Lucia, hanya Lucas saja yang ingat karena pergaulan Lucia. Lucia berumur 19 tahun padahal dia masih kelas 3 SMA karena pada saat umurnya 15 tahun, Lucia mengalami kecelakaan kereta api yang menjadi penyebab kedua orangtuanya meninggal dan dia koma selama kurang lebih 9 bulan. Alhasil, dia telat sekolah.

Hadiah dari Lucas ternyata adalah sebuah handband. Warnanya hitam dan sizenya kelonggaran. Haha... Lucia hanya melototin hadiah itu dan memasukannya ke kantung piyamanya. Dia beranjak ke kamar, ingin mendapatkan tidur nyenyaknya.

Baju-baju wangi, kaca-kaca kinclong, perabutan bersih dari debu, semua beres. Begitu pikir Lucua sampai dia melihat sebuah buku yang tadi dia jemur [Kejatuhan keringat Lucia]. Buku tersebut mirip buku harian. Buku itu telah kotor dan kusam membuat Lucia tertarik. Dia melupakan waktu dan mulai membuka halaman demi halaman. Buku itu bukan buku harian, semacam novel yang dibuat dengan format buku harian mungkin.

Buku itu bercerita mengenai seorang cowok yang berjuang m,melawan seorang pemberontak karena hanya dia yang mampu melakukan itu. Walaupun banyak tulisan yang luntur, Lucia masih dapat mengerti inti ceritanya.

Setelah cukup lama membuka halaman, Lucia menemukan bonus bukunya, sebuah gelang berwarna silver yang lumayan besar dan berat. Keisengan Lucia yang kronis memaksanya mengenakan gelang itu dan mengencangkannya sampai gelang itu tidak bisa dilepas. Kecuekannya membuat dia dengan santai lanjut membaca.

Buku itu aneh, setiap bagian memang dibatasi dengan tanggal namun ada tanggal 30 Febuari. Tetapi justru di bagian itu klimaksnya. Penulisnya hebat, untuk menambah sensasi, dia menambahkan bagian ini
~Cara pergi ke sana = "Qui a confiance en"

Lucia sudah nempel dengan buku itu, dia berjanji tidak akan membiarkan buku itu ketumpahan air lagi yang merupakan keringatnya.

"Cara pergi ke sana ya? Qui.. a... confiance en.. Ehh?", jam tepat berdentang pukul 00.00 saat Lucia menghilang tanpa jejak dari apartemennya...



Continue next time

Saturday, June 6, 2009

Hajimemashite...

Hajimemashite.. Boku wa Ulqui Schiffer, juu san
Kore wa boku no blog desu..

Salam kenal.. Saiia Ulqui Schiffer, 13 tahun
Ini blog saiia..

Dah ah, susah bikin pake Bahasa Jepang...
Jadi, di sini Ulqui bakal post cerita fiksi buatan Ulqui
Semoga semuanya suka..Jangan lupa komennya..
Doumo arigatou ..

Yahh, sankyuu pokoknya bersedia melihat dan membaca
~Ayam goreng lewad
Ahh, nanti kita sambung lagi.. Ayam goreng Ulqui lewat

Oh ya.. Sebelum Ulqui ngobrol sama ayam goreng Ulqui
Kayaknya cerita yang Ulqui post bakal ada 3 hari sekali. Soalnya bisa dibilang Ulqui males ngetiknya
Tapi kalau ada yang minta" terus, desak" terus, akan langsung ditulis karena Ulqui benci rengekan
Okeh, selesai .. Sini kau ayam goreng

Rating umur :
U = Semua umur..
K = 6+
T = 13+
T+ = 15+
M =17+
M+ = 20+

Sebagian besar akan berating T, Ulqui ajah baru 13 XDD

Title :
February 30th, Remember? Forget?